Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Ada Kalanya

Ada Kalanya

Ada kalanya
Kita menunggu waktu terampuh
Untuk saling menyampaikan tanda
yang sayangnya kita lupa bahasanyaAda kalanya
Kita menebak dan harap itu jitu
Namun kita alpa
jika bisa saja angin membalikkan…
Aroma Yang Tertinggal

Aroma Yang Tertinggal

Aku tidak pernah membenci hujan seperti sekarang. Buat tiap orang, hujan membawa ketenangan, sebuah hasrat sejuk setelah diliputi kerontang. Gara-gara hujan, aku merindu padamu. Itu melelahkan.Kenapa…
Gundah

Gundah

Aku bukan pemuja bayangan
tapi yang kudapati darimu
Hanya jejak-jejak tersamar
Berupa senyum seulas
Tanda tawa satu garis
Sisanya,
Hening menjadi rajaAku bukan pemuja kenangan
Yang lalu telah kubingk…
Jendela

Jendela

Aku menyimpan bayangmu
melalui jendela-jendela
Ketika kau berlalu
Diriku bersembunyi di baliknyaTirai dan kelambu
Kupasang warna merah hati
Setidaknya sebagai pemandu
Jika di balik jendela
ada penikm…
Sendiri, Ramai

Sendiri, Ramai

Ketika aku sendirian, yang kuingat adalah kelakuan gugupmu. Keberanian terbungkus sikap malu-malu. Mungkin kau bingung harus menyapaku atau menatapku lebih dulu.Ketika aku di tengah keramaian, yang k…
Perupa Kesah

Perupa Kesah

Aku adalah perupa
Yang memahat lekukan bibirmu
Di kanvas kuberi nama
KesahBagaimana aku tidak mengeluh
Karena mulutku gagu
Tiap kali memanjat rindu di depanmuRelief ceritera penuh
Ketidakmestian
Kelu…
Elegi

Elegi

Kau datang menyorongkan bejana
Isinya darah dan air mata
Yang kaubilang milikmu
Diretas habis semenjak kepergiankuSempat aku bimbang
Apakah aku yang salah
Mengira bahwa hatiku paling luka
Anggap diri…
Tanya

Tanya

Aku tak paham musababnya
Mengapa detik jam jadi cepat
mengapa ragaku ingin merapat
Pada kelapangan punggungmuRasanya ingin kupahat
Namaku di dahimu
Agar dunia tahu
Jika kaulah
Pangeran Kejora-kuTanya…
Kosong

Kosong

Kosong adalah ketika aku menatap jendela hatimu lewat mata, namun kekosongan yang kudapat.Kosong itu meluas, seperti titik gelombang danau itu yang kulempari kerikil satu-satu.Kosong membahana di ota…
Lubang

Lubang

Sulit ditutup kembali
Apa yang sudah berlubang
Karam
Tandas
Habis tak bersisaSelayaknya peziarah
Yang menatap pusara
sebagai monumen kenangan tentang seseorang
Maka apa yang hilang dari lubang
Akan m…
Dalam Diam

Dalam Diam

Nyala api membakar tubuh putih lilin
Meleleh seperti halnya
Embun dari matamu
Karena bara kecil
yang kita sebut
CemburuMaka jangan menyebut satu kata
Tak usah mulutmu membuka
Asap itu beraroma luka
Tandus

Tandus

Tandus
Itu yang makin terasa
Jika hujan tak segera turun
tinggal menunggu kepastian
Matinya yang sudah tumbuh berbunga