Cinta adalah salah satu rasa yang paling mendasar
dirasakan manusia. Salah satu bentuk cinta sejati adalah kepada orang tua, di
sini saya lebih mengerucutkan lagi yaitu cinta pada ibu. Ibu saya yang biasa
saya panggil Mama, adalah seorang ibu yang mengajari cinta dalam bentuk
ketegasan, kedisiplinan, dan keberanian pada anak-anaknya. Saya sangat
menyayangi beliau dan berniat meniru cara mendidiknya jika nanti memiliki putra
dan putri.
Mama adalah sosok Kartini masa kini dalam hidup saya. Sikap
tegas Mama membuat saya belajar untuk disiplin menghargai waktu, disiplin
belajar serta bekerja dengan efisien. Memang, Mama bukanlah tipe ibu yang
memanjakan anak-anaknya. Suaranya lantang dan sering memarahi saya dengan nada
tinggi. Beliau tidak pernah menyukai anak-anaknya menjadi anak yang tidak
pemberani dan cengeng.
Dulu, sewaktu kondisi ekonomi keluarga belum stabil
seperti saat ini, Mama menjual jajan gorengan dan es buah di Taman Kanak-Kanan
tempat adik disekolahkan. Dari situ saya belajar. Untuk menafkahi hidup, kita
tidak boleh menjual gengsi. Sebelumnya, keluarga saya temasuk keluarga berada.
Namun karena ditipu rekan bisnisnya, bisnis Papa hancur dan harta benda
berharga kami harus dijual untuk menutupi kebutuhan. Mama bukanlah soosk istri
yang manja. Beliau tetap berdiri tegak, mendukung Papa untuk terus bangkit
hingga akhirnya saat adik bersekolah TK, Mama menutuskan untuk membantu
sedikit-sedikit.
Mama adalah guru, juru masak terbaik dan figur perempuan
idola saya. Mamalah yang telaten mengajari membaca dan berhitung, sehingga saya
mecintai buku seperti sekarang. Di balik keteguhan dan sikap galaknya, Mama
menyimpan kemurahhatian. Inilah yang membuat saya semakin mengagumi dan
mencintai sosok beliau.
Mama akan membantu seorang nenek yang kesulitan
menyeberang, Mama menyiapkan satu toples coklat koin untuk anak-anak kecil yang
sering main di teras rumah, Mama juga sering membagi kelebihan masakannya pada
tetangga. Masih banyak contoh kemurahhatian Mama, dan ketika saya
menuliskannya, hati saya tergetar. Butuh banyak latihan jika saya ingin menjadi
Mama.
Saat usia beranjak remaja, Mama tidak hanya menjadi orang
tua, beliau juga menambah perannya sebagai sahabat dekat saya. Mungkin tidak
semua orang tua bisa seperti Mama. Saya bisa leluasa curhat pada Mama, terutama
masalah cinta. Sesi curhat akan membuat saya tertawa terbahak-bahak. Mama adalah
seorang pencerita yang heboh. Kisah-kisah cintanya memberi saya banyak
pelajaran.
“Mama sering sekali menghadapi kesulitan gara-gara
berbohong pada Nenek dulu. Makanya, jangan bohong sama Mama,” ujar beliau.
Kawan-kawan dekat saya, sangat iri melihat hubungan akrab
saya dengan Mama. Mama memang berjiwa muda. Tidak ada uban di rambutnya yang
lurus hitam, meski usianya sudah menginjak 47 tahun. Yang paling membuat saya
iri adalah, Mama dan Papa masih memiliki hubungan yang hangat layaknya pasangan
muda. Tak jarang mereka bercanda dan main petak umpet untuk mengejutkan satu
sama lain hanya untuk bercanda. Satu hal penting yang bisa saya pelajari untuk
rumah tangga saya kelak, bahwa cinta akan selalu terbarui jika kita masih
memiliki semangat muda dan jiwa anak-anak di dalamnya. Dewasa bukan berarti
mengubah hidup kita tak lagi berwarna.
“Jangan menjadi orang minder. Jangan menjadi orang boros.
Raihlah mimpimu, gali potensi dan ilmu pengetahuanmu, tetapi jangan sampai
menjadikanmu sombong,” itulah pesan Mama yang selalu terngiang di telinga saya. Nasehat tersebut melecut semangat saya sampai menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi dan mengejar mimpi menjadi penerjemah bahasa Jepang serta penulis.
Mama adalah wanita paling cantik di dunia. Terlepas dari
kekurangannya sebagai manusia, mama adalah sosok panutan sempurna dalam
kehidupan saya. Kebetulan saya dan Mama sama-sama penggemar drama Asia terutama
Korea. Di akhir tulisan ini ingin saya sampaikan,
“Saranghaeyo, I love you Mama!”
3 komentar
"Saranghaeyo, aku cinta padamu..." Lagunya Sule ya... hehehe salam kenal
salam kenal... :D
so sweeet...sayang mama itu wajib :)..makasih sudah ikutan lomba kami ya...salam cimoners et bon courage :)
Posting Komentar