Traffic Light

Lampu lalu lintas yang sering kita lalui, memberiku banyak pemahaman. Bagaimana cara menatapmu, bagaimana jalan untuk mencari ruangmu, bagaimana menikmati sisi diammu.

Di tiap pemberhentian. Lampu merah menggambarkan baranya luapan candu. Candu ingin menuju tempat dimana kau sedang tertidur. Adiksi merah, simbol rasa dengan sebutan banyak nama. Love, amor, te amo, wo aini, hingga tresna marang sliramu.

Kuning yang memicu banyak gerakan mesin kendaraan. Deruman asap dan berisiknya motor yang sedang bersaing dengan mobil. Adalah simbol sibuknya pikirku. Ingin menderapkan kaki menuju tanahmu. Bintang yang paling terang, warna senyalang siang. Kuning, merambah riang.

Ketika lampu hijau mengizinkan kita melanjutkan perjalanan. Itulah visi yang ingin kuuntai bersamamu. Tak hanya merah dan kuning, tak hanya desah gelisah hingga hening. Hijau, sedamai mataku taktala mengamati dedaunan. Bersandar tenang pada dadamu yang lapang.

2 komentar

Fandhy Achmad R mengatakan...

bagus nih kata-katanya :)))
inspirasi memang datangnya tak pernah terduga X)

Reffi Dhinar mengatakan...

dari traffic light menuju hati yang sedang dipenuhi cinta :)