Menyuap Kenangan

Hujan gerimis benar-benar menghantarkanku pada kenangan silam. Tentang seseorang yang datang di saat hujan, kemudian pergi setelah membuatku menderaskan hujan air mata. Aneh ya, seseorang yang pernah kita agungkan dan puja, bisa berubah menjadi sosok tak ada makna di hati hanya dalam waktu singkat. Ditambah lagi setelah saya mengetahui jika sudah ada seseorang yang ia kasihi, keputusan saya untuk tidak ingin terkait lagi dengannya menjadi semakin bulat.

Apakah aku membencinya? Tidak. Aku dan dia kini hanya sekedar berkawan biasa saja. Aku sengaja menjaga jarak, agar kekasih barunya tidak terganggu dengan bayang-bayangku. Tetapi aku juga sudah tidak menganggap kenangan lalu sebagai kenangan yang patut disimpan. Kusuapi hati dan otakku dengan kenangan baru yang tak kalah menggetarkan, bahkan bisa dibilang lebih menakjubkan. Semua luka dan sakit sudah kulepaskan bersama aliran hujan.

Aku banyak belajar dari hubungan lalu. Seringkali hubungan kasih bisa menjadi saling menyakiti karena keegoisan masing-masing. Aku yang masih ingin mengenal dunia luas, sementara dia yang sudah nyaman dengan eksistensinya sendiri. Otomatis, hubungan kami sudah menjadi tidak seimbang lagi. Sempat ada pengalaman buruk dari hubungan itu, dan aku juga pernah menyakitinya meski tanpa sengaja, tetapi semuanya kini sudah samar dalam ingatan.

Kami mungkin tak bisa seakrab dahulu, karena ada hati orang lain yang harus kami jaga. Aku juga sudah begitu jatuh dalam kerinduan dengan sosok yang baru. Anehnya, aku tak ingin terburu-buru. Hubunganku yang baru begitu dewasa. Energi itu mendorongku lebih ingin berprestasi, mendewasakan pribadi dan juga memmperbaharui cara bersikap. Benar sekali, untuk melupakan patah hati, cukup jatuh cinta lagi. Entah apakah aku akan menjadi kekasihnya atau tidak, kini aku berfokus pada perbaikan hidup. Hal-hal baru semakin mengindahkan lingkunganku. Kenangan indah mekar berkeliaran di cinta baruku.



source : wallpaperswide.com


4 komentar

Ari Tunsa mengatakan...

hapus kenangan buruk, live must go on :D

Unknown mengatakan...

Setuju skali, hubungan Bisa saling menyakiti Bila saling egoiskan diri...

Keren nih tulisannya...

Unknown mengatakan...

Kenangan adalah kilatan petir diwaktu hujan, cahayanya menyilaukan gemuruhnya menggelegar...tapi semua berlalu bersama rinai hujan.

Anonim mengatakan...

biarkan si lelaki masa lalu itu menjadi kenangan buruk selamanya. dia akan menyesali perbuatan egoisnya. dia akan meratapi hidupnya sekarang, bahwa betapa menyesalnya dia sudah membuatmu sakit.
mungkin dia punya keinginan untuk perbaiki, tapi hatimu sekarang sudah untuk sosok baru yang kau idamkan. biarkan si lelaki masalalu itu hidup dengan penuh penyesalan.. :)