Kita Dilarang Tidak Bermimpi

Apakah menjadi orang yang bermimpi tinggi itu dilarang? Tidak, sama sekali tidak salah. Akan tetapi tidak semua orang punya semangat juang tinggi untuk berubah. Banyak kondisi yang membuat mereka berpikir ulang tentang mimpi mereka, bahkan ada yang harus mengubur mimpinya karena terjepit keadaan yang sangat mendesak.

Saya ambil contoh, seorang remaja yang terpaksa bekerja dan tidak kuliah demi membantu perekonomian keluarga. Mimpinya untuk menyandang gelar sarjana, harus dikesampingkan dahulu.

Nah, kalau kondisi menyulitkan seperti itu, apakah lantas kita tidak berhak bermimpi? Saya pun pernah mengalami masa-masa sulit  dimana kondisi finansial keluarga mepet sementara kebutuhan kuliah mendesak. Yang saya pilih adalah berpikir kreatif agar mimpi saya bisa tercapai.

Mulai dari belajar keras siang malam agar IP tetap di atas 3,6 dan meraih beasiswa, mengikuti lomba karya ilmiah, kerja sambilan menerjemahkan dan memberi les privat. Tentunya banyak hal yang harus saya korbankan, seperti jarang hang out, jarang membeli kebutuhan fashion dan alhasil saya tumbuh sebagai gadis yang tak tahu cara berdandan. Kini ada hal-hal manis yang bisa saya rasakan. Pahit juga kadang saya rasakan, tetapi saya tetap ingin maju dan berjuang.

Tiap perjalanan menuju mimpi tidaklah mulus. Ada kalanya kita harus menahan lapar, ada waktunya kita menangis dan hendak menyerah, namun sebelum itu coba visualisasikan bayangan indah jika salah satu mimpi besar kita tercapai. Yang paling bahagia tentunya diri kita, dan keluarga pun akan lebih bangga serta bergembira.

Manusia dirancang memiliki kemampuan hebat ketika didesak bahaya. Di saat banyak binatang purba punah di zaman es mencair, manusia bisa tetap bertahan. Di zaman es pun, manusia bisa bertahan hidup dan memburu hewan yang lebih besar serta ganas. Jadi, jika hanya karena kondisi mendesak, lantas kita menyerah, seolah kita menyia-nyiakan otak dan intuisi yang dianugerahkan dari Tuhan.

Memang tidak mudah dan mungkin butuh waktu tidak sebentar. Mimpi akan menjadi arah navigasi hidup kita. Gagal atau berhasil bukanlah hasil akhirnya, justru pertumbuhan kita di tiap proses itulah yang paling utama.

Because every ones have a right to achieve the best that they deserve to get.

2 komentar

lapakmedan mengatakan...

setuju banget kak.

Arif Abdurahman mengatakan...

Saya tukang mimpi yg selalu dibikin bingung sama mimpi-mimpinya. Meski ekpektasi selalu berkata lain, tapi tetep aja doyan bermimpi tinggi.
Selamat bermimpi aja kakak, dan semoga sampai tujuan.