Kalau Sedih Jangan Menyebalkan (Etika Curhat)


Curhat adalah kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk sosial. Seperti halnya makan dan minum, curhat dibutuhkan agar tumpukan keruwetan pikiran tidak membusuk di dalam kepala dan jiwa hingga menjadi penyakit. Bisa dibilang, terkadang menceritakan masalah itu tidak bertujuan untuk mencari solusi tetapi hanya untuk mengosongkan sampah pikiran.

Mencurahkan isi hati bukan hanya milik kaum perempuan, laki-laki juga ada kalanya butuh momen curhat dengan orang terdekat. Nah bagi kita yang memiliki sahabat, pasti pernah melakukan curhat atau justru sering menjadi tempat curhat. Ada yang perlu digarisbawahi. Pendengar yang baik akan dipilih banyak orang untuk menjadi tempat curhat, tetapi pernah tidak kita berempati kepada sahabat atau kenalan yang jarang curhat namun malah menjadi penampungan cerita orang lain? Pasti juga ada waktu di mana muncul perasaan sebal dengan tingkah pihak yang sedang bercerita banyak hal pada kita?

Beberapa hal di bawah ini sebaiknya kita perhatikan agar saat curhat pun tetap beretika.

1.     Lihat situasi dan kondisi
Mungkin sahabat kita itu adalah orang paling sabar dan tidak pernah mengeluh, tapi please jangan asal pilih waktu dan memaksanya di saat tidak tepat. Misalnya, menelepon di tengah malam padahal besok sahabat kita harus ke kantor pagi-pagi. Apalagi jika dia sudah berkeluarga, kalau memang sangat butuh tempat pelampiasan untuk bercerita namun situasi belum memungkinkan, cobalah untuk menulis jurnal. Menulis sudah terbukti secara ilmiah dapat meringankan beban pikiran. Jangan asal membuat status sembarangan di saat emosi sedang labil. Pernah dengar kasus penulis status facebook dipolisikan karena menyindir atasannya tanpa disensor? Itulah contoh cara curhat yang ngawur. Dan pilihlah sosok yang tepat ya. Batasi curhat kepada lawan jenis yang bukan pasangan kita, terutama jika masing-masing sudah menikah. Jangan sampai gara-gara keseringan curhat malah menumbuhkan benih-benih cinta terlarang.

cara curhat yang baik



2.     Mendadak merasa jadi pusat perhatian
Pernah tahu kenalan atau sahabat yang bilang begini di kala curhat?

"Kamu itu nggak ngerti apa yang kurasain. Jadi nggak usah deh sok menasehati.” 

Atau bisa jadi justru kita yang tanpa sadar pernah melontarkannya? Sebenarnya, kalimat itu bermakna egois lho. Seseorang yang peduli dan sayang pada kita, pasti akan ikut sedih jika kita mengalami kesedihan atau kegagalan. Menjadi pendengar yang baik itu memang sulit, setidaknya kita bisa menerima saja saran mereka. Untuk dipakai atau tidak saran tersebut, ya itu kembali kepada diri kita. Coba bayangkan posisi si tempat curhat. Bisa jadi kita sering curhat soal masalah yang sama, kebodohan yang sama dan juga kesalahan yang itu-itu saja. Namanya manusia pasti ada enegnya. Jadi, tahan diri untuk berkomentar pedas ketika mereka memberi saran.

cara curhat yang baik



3.     Kalau curhat, sesekali juga harus mau menjadi tempat curhat
You are not a center of stage in this world! Dunia ini tidak berpusat di diri kita. Sudah tahu istilah take and give, bukan? Jadi kalau sudah sering curhat sama seseorang, berilah mereka perhatian dengan kalimat begini,”Makasih udah mau dengerin curhat recehku, kalau kamu ada masalah, kamu bisa cerita apa aja ke aku.” Apalagi jika sahabat kita termasuk orang yang sangat tertutup. Lihatlah kegelisahan di mata dan kesehariannya, jangan memaksa dia untuk bercerita, namun coba hibur agar dia bisa tertawa. Dan pastinya jadilah orang yang bisa dipercaya, bukannya ember.

Menjadi pendengar yang baik memang tidak mudah. Setidaknya mulai sekarang coba kita merenungkan hal-hal yang sudah disebutkan di atas. Jadilah tukang curhat yang bisa menjaga etika. (Baca Juga: I Am A Woman, Not A Merchants's Goods)

8 komentar

Okapi note mengatakan...

Sering bgt jd tempat curhatan temen. Padahal aku orangnya paling ogah dengerin curhatan orang Wkwkwk

Reffi Dhinar mengatakan...

hehe saya juga sering jadi tempat curhat, kadang curhat juga dan bisa jadi annoying...maka tercetuslah tulisan ini sbg bahan renungan :D

Tira Soekardi mengatakan...

dan janagn terlau sering curhat ke orang yang krn bikin bete orang yang dicurhatinnya

Reffi Dhinar mengatakan...

Iya perlu pilih orang yg tepat kalau mau curhat. Jangan terlalu sering apalagi kalao topik curhatannya itu2 aja hahaha. Orang lain juga punya masalah. Jangan ditambahi masalah2 kita . Curhat secukupnya dan yg memang bener2 penting

ladubkanblog mengatakan...

pernah juga dicurhatin lewat medsos pas tengah malem... untung cuma sekali itu doang...

Reffi Dhinar mengatakan...

duh ganggu tidur..kalo saya milih nggak saya bales misal nggak tahu waktu gitu :D dibales besok paginya hahaha

Anonim mengatakan...

I am agreeeee!!! Kalau kita yang lagi sedih jangan bikin orang lain ikut ikutaaaan atau kebawa suasana yaaaa

Reffi Dhinar mengatakan...

iyess, sedihlah yang bermartabat wkwkwk