Masih Melakukan 3 Hal Ini? Lebih Baik Jangan Ikut Kelas Online




Mengikuti workshop atau seminar untuk pengembangan skill, saat ini semakin banyak diminati orang, termasuk saya. Hobi membaca dan juga curiosity tingkat langit yang dipupuk sejak kecil, membuat saya selalu ingin tahu lebih detail terkait topik-topik yang menarik minat. Aktivitas terkait literasi, pengembangan diri dan bahasa asing adalah tiga hal yang tak membosankan untuk dikulik. Apalagi saat ini banyak kelas yang juga diselenggarakan lewat dunia maya atau bahasa populernya kelas online.

Banyak yang sangsi dengan efek mengikuti workshop atau kelas tatap muka, lalu menanyakan pada saya apakah kelas online itu efektif? Saya jawab, baik kelas offline maupun online membawa banyak dampak positif untuk saya. Jadi bukan masalah sistem kelasnya, melainkan bagaimana kesungguhan individunya.

Selain itu saya juga beberapa kali menjadi pemateri, bukan hanya peserta, baik di kelas online dan kelas offline. Akhirnya setelah beberapa waktu mengamati, ada hal-hal yang seharusnya bisa dihindari oleh siapa saja yang berminat mengikuti kelas online. Mungkin judul artikel ini terkesan provokatif, tetapi lebih baik membeberkan fakta agar uang yang digunakan untuk mengikuti kelas online tidak terbuang percuma.

Kalau Anda masih sering melakukan hal ini, berarti tidak terlalu cocok mengikuti kelas online. Apa saja ya tandanya?

Membaca Sekadarnya dan Menjadi Silent Reader

Kelas online sebenarnya sangat bermanfaat buat kita yang terhalang jarak dan waktu untuk keluar rumah dan bisa fleksibel dalam memahami materi. Saya sering heran melihat respons peserta di dalam grup kelas yang tidak ada pertanyaan, memberi komentar atau pendapat juga nihil, lalu ketika pertanyaan diajukan pun sebenarnya sudah terangkum di dalam materi.




(Unsplash: @christianw)

Akan terlihat peserta yang benar-benar membaca materi lalu tidak mengerti, dengan peserta yang membaca sepintas lalu asal bertanya agar terlihat aktif. Meski sebagai pemateri saya dan barangkali yang lain juga diam, kami bisa menilai lho kualitas pertanyaan asal-asalan itu.
(Baca Juga: Lebih Waras dengan Motto Bodoh Amat)

Lebih baik jujur dan izin pada pemateri saat tidak bisa aktif di kelas karena suatu kendala. Kalau memang sudah paham, maka sampaikan jika Anda mengerti dan menunggu tugas berikutnya. Sebenarnya walau kelas online, kebiasaan kritis itu tidak jauh beda dengan kelas tatap muka.



Menghilang Ketika Diberi Tugas

Saya selalu memberi tugas bagi peserta di kelas online. Tujuannya untuk mempraktekkan materi dan memberi kesempatan peserta bertanya jika ada yang kurang dipahami di tengah proses penyelesaian tugas. Kalau Anda malas mengerjakan tugas lalu menghilang begitu saja meski sudah ditagih berkali-kali oleh moderator atau pemateri, lain kali lebih baik simpan uangnya untuk sedekah ketimbang mengikuti kelas online. Atau cari saja kelas offline di dekat daerah Anda.


(Unsplash: @pedroplus)

Sekali lagi, apabila ada halangan dalam mengumpulkan tugas tepat waktu, misalnya anak sakit atau sibuk kerja, sampaikan pada pemateri dan kerjakan sedikit-sedikit secara sungguh-sungguh. Hargailah penyelenggara kelas dan juga pemateri yang sudah meluangkan waktu untuk menyusun konsep pembelajaran demi peserta termasuk Anda.


Hanya Untuk Ikut-ikutan

Sesuaikan minat dan kebutuhan jika ingin mengikuti kelas online berbayar. Saya sendiri akan menimbang-nimbang sebelum memutuskan untuk mendaftar. Kelas menulis online yang pernah saya ikuti tidak ada yang sia-sia. Contohnya kelas Writerpeneur dari Indscript Creative memperkanalkan saya pada konsistensi menulis dan membuka peluang menulis konten dari blog untuk dibayar.
(Baca Juga: Apakah Blog Butuh Niche? Mungkin Tidak Harus)

(IDN Times)


Setelah kelas selesai, saya akan terus berlatih untuk mengasah kemampuan. Jangan karena sedang tren, lalu Anda ikut-ikutan mendaftar. Iya sih itu uang Anda, tetapi apa manfaatnya jika setelah mendapat materi lalu tidak dipraktekkan? Atau ketika di tengah materi, Anda malah menguap bosan lalu mengabaikan isi kelas sama sekali. Rugi dan sebuah pemborosan.


Jika Anda masih sering melakukan salah satu atau malah tiga hal di atas, maka harus dikaji ulang apakah kelas online tersebut benar-benar punya manfaat? Beda halnya jika Anda sudah belajar tekun namun masih belum puas dengan materinya, sah-sah saja Anda ikut kelas serupa dengan pemateri lain.

Jadi jika sekarang mau memilih kelas online berbayar, pikir masak-masak ya! Keberhasilan proses belajar tidak hanya dari kualitas materi dan pengajarnya, tetapi juga dari kesungguhan Anda sebagai peserta.

4 komentar

Anisa AE mengatakan...

Benar sekali mengikuti workshop atau seminar untuk pengembangan skill, saat ini semakin banyak diminati orang ya Mbak.

Fitra Aulianty mengatakan...

Pernah gini sekali karena mikir abis belajar pasti bisa bikin tugas + dipraktekkan. Ternyata kelas yang aku ikuti nggak sesuai sama minat dan tujuan nulisku, jadi kapok ikut berbayar 😂 mungkin lain kali kalau udah nemu tujuan mau nulis apa, daftar lagi kelas berbayar

Reffi Dhinar mengatakan...

iya pokoknya sesuaikan kebutuhan mbak

Reffi Dhinar mengatakan...

LOL, naah jangan diulang lagi ya, buat sedekah ajaa